Permasalahan penyakit di pembenihan kerapu
Salam hormat,
beberapa waktu yang lalu saya mengalami permasalahan, hampir semua benih ikan kerapu macan yang saya pelihara di bak indoor sejak umur 20 hari mengalami kematian dengan gejala-gejala sbb :
1. ikan tidak bergerak normal, ikan yang sehat biasanya pergerakannya aktif berputar
2. warna ikan gelap
3. sebagian ikan kehilangan kemampuan renang dan keseimbangannya, kemudian bergerak hanya di dasar bak, dan akhirnya mati dengan tutup insang membuka lebar. Hal ini terjadi secara terus menerus sehingga kematian harian yang saya amati cukup tinggi
4. pertumbuhan terlihat sangat lambat, padahal suhu air sudah saya upayakan 30°C
5. nafsu makan ikan terlihat sangat kurang
Saya sudah mengupayakan untuk mengobati ikan, misalnya dengan elbaju bahkan dengan OTC tetapi belum menunjukkan hasil yang bagus.
Apakah kira-kira penyakit yang menyerang benih kerapu yang saya pelihara, bagaimana cara mengatasinya ?
Jawab :
Dalam budidaya ikan atau udang, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengupayakan lingkungan/media senyaman mungkin bagi ikan di dalamnya. Jika lingkungan hidup atau media aman dan nyaman bagi ikan, maka bisa dipastikan ikan akan tumbuh dengan optimal, sebaliknya jika media hidupnya kurang nyaman, ikan akan mudah stres dan berupaya untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang buruk, sehingga energi yang dikeluarkan lebih besar dan mengakibatkan lambatnya pertumbuhan.
Selain faktor lingkungan, patogen merupakan faktor yang harus kita perhatikan sebab jika sudah masuk ke dalam lingkungan pemeliharaan ikan, akan mudah sekali menginfeksi ikan terutama pada saat lingkungan memburuk atau jika ikan mengalami stress. Hampir semua patogen bersifat oportunis, yaitu menyerang pada saat lingkungan memburuk.
Jika dilihat dari gejala, besar kemungkinan benih kerapu yang bapak pelihara terinfeksi suatu penyakit. Tapi diperlukan pemeriksaan dan analisa yang tepat sehingga benar-benar diketahui penyakit yang menginfeksi ikan. Bapak bisa mengirimkan sampel ikan yang sakit ke balai-balai perikanan untuk memastikan agen penyakit.
Beberapa ilustrasi penyakit yang mungkin menginfeksi diantaranya :
1. parasit monogenean, seperti Neobenedenia sp. Biasanya dicirikan dengan turunnya nafsu makan ikan disertai pergerakan yang abnormal. Beberapa menimbulkan 'pop eye', biasanya berasosiasi dengan penyakit bakterial. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah merendam dengan air tawar selama 15-30 menit sehingga parasit akan terlepas dari tubuh ikan. Jika terkena air tawar, warna parasit akan berubah dari bening menjadi putih susu sehingga mudah dilihat dengan mata telanjang.
2. Parasit dari jenis Oodinium sp, dicirikan dengan timbulnya lapisan seperti bludru (velvet) pada permukaan tubuh ikan, serta warna insang berubah pucat. Ikan biasanya cenderung diam di dasar bak. Infeksi Oodinium lebih susah diamati pada ikan yang masih berukuran kecil, tetapi biasanya infeksi oodinium ini menyebabkan kematian yang signifikan. Jika terserang Oodinium, ikan bisa di dipping (celup) dengan larutan formalin 100-200 ppm selama 1 jam dengan aerasi kuat.
3. Penyakit bakterial, salah satunya vibriosis. Gejala warna ikan cenderung gelap, jika dibedah gelembung renang membesar (tampak seperti kembung), kadang-kadang disertai luka/borok. Jika terbukti terinfeksi bakteri, antibiotik bisa digunakan dengan dosis sesuai yang dianjurkan. Kepadatan ikan dikurangi dan perbaikan kualitas air. Pemakaian antibiotik (jenis dan dosis) sebaiknya dilakukan secara hati-hati karena pemakaian yang salah bisa menyebabkan resistensi.
4. Virus VNN, banyak menyerang benih kerapu dengan gejala kehilangan nafsu makan, ikan yang lemah berenang dekat permukaan air. Ikan yang terinfeksi akan banyak berada di dasar bak, dan akhirnya akan mati. Sampai saat ini belum ada obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengatasi virus, kecuali langkah-langkah pencegahan seperti pergantian air yang cukup banyak dan sering, serta penambahan imunostimulan. VNN mudah menular sehingga jika teridentifikasi dan kematian semakin meningkat, disarankan untuk memusnahkan dan melakukan sterilisasi terhadap bak dan alat-alat.
Demikian, semoga bisa memberikan gambaran dan bermanfaat. Selamat berbudidaya.
Rubrik ini diasuh oleh PT Suri Tani Pemuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar